Sidoarjo - Video pernikahan pemuda Sidoarjo dengan perempuan bule asal Australia viral di media sosial. Pernikahan beda negara itu digelar secara Islam di Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, tempat tinggal mempelai laki-laki.
Pada rekaman video itu, kedua mempelai duduk di depan penghulu untuk melaksanakan ijab kabul. Keduanya terlihat bahagia duduk berdampingan mengenakan busana pengantin jawa berwarna putih.
"Saya terima nikah dan kawinnya Alexandra Sarah Martin binti Michael Martin dengan mas kawin emas murni seberat 2 gram dibayar tunai," katanya dengan penuh mantap.
Begitu penghulu dan saksi menyatakan sah, kedua mempelai lantas tersenyum bahagia. Momen bahagia tersebut juga terlihat saat keduanya mengikuti prosesi pecah kendi di depan para untangan, sesaat setelah akad nikah.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Sukodono Ahmad Najin membenarkan pernikahan pemuda Sukodono dengan bule Australia tersebut. Bahkan saat itu, dia juga menjadi wali hakim untuk mempelai perempuan karena orang tuanya tidak bisa hadir.
"Pengantin laki-laki namanya Zimmi Ahmad (35). Perempuannya Alexandra Sarah Martin. Mereka kenal di Bali sejak tujuh tahun lalu," katanya, Jumat (28/1/2022). Najin mengatakan, prosesi akad nikah dilakukan secara Islam karena kedua mempelai beragama Islam.
Pengantin perempuan masuk Islam beberapa tahun lalu setelah berkenalan dengan Zimmi. "Datanya sudah kami cek semua dan komplit, mulai dari paspor, ID dan data lainnya. Keduanya juga single," katanya.
Najin menceritakan, bule Australia itu tertarik dengan Zimmi karena kepribadiannya yang baik. Dia juga kepincut dengan Zimmi karena tidak suka minum-minuman keras. "Pernah suatu ketika pas acara santai, Zimmi diajak minum temannya, ternyata tidak mau.
Padahal waktu itu teman-temannya juga minum. Zimmi menolak karena di Islam tidak boleh. Ini yang membuat perempuan Australia itu makin jatuh cinta," katanya.
Tak hanya itu, keputusan Alexandra menikah dengan Zimmi juga sempat ditentang kedua orang tuanya di Australia. Penyebabnya karena Zimmi seorang muslim. Namun, setelah mengetahui kepribadian Zimmi yang baik, mereka akhirnya merestui hubungan itu.
"Tahunya mereka (orang tua Alexandra) islam itu teroris, makanya tidak mau. Tetapi, setelah tahu ternyata Zimmi ini baik dan tidak sesuai dengan yang dipersepsikan. Akhir luluh juga," katanya. Diketahui, Zimmi Ahmad merupakan atlet sepeda BMX dan bekerja di sebuah perusahaan distributor air minum di Bali.
Saat bekerja di Bali itulah dia bertemu dengan Alexandra dan berpacaran hingga akhirnya sepakat untuk menikah. Prosesi pernikahan digelar di rumah mempelai pria di Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Usai menikah, pasangan Jawa-Australia ini tinggal di dekat tempat kerja mereka di kawasan Pulau Bali.